Heritage of Nusantara Menuju Scopus

  Kamis, 1 November 2018 - 14:24 |   BY admin
Heritage of Nusantara Menuju Scopus

Lembaran pertama bulan Nopember LKKMO mengukir harinya dengan kegiatan Penyusunan dan Penerbitan Jurnal Heritage of Nusantara di Akmani Hotel Jakarta. Partisipan yang diundang meliputi pejabat di lingkungan LKKMO, peneliti, reviewer, dan pengelola jurnal. Hadir sebagai Narasumber Prof. Dr. HD. Hidayat, Happy Candraleka, ST dari Kementerian Kesehatan dan Dr. Lukman dari Kementerian Ristek dan Dikti. Pertemuan tersebut dibuka langsung oleh Kapuslitbang LKKMO Dr. Muhammad Zain. Beliau memberikan direction terkait program dan strategi dalam pengelolaan jurnal berkualitas berdasarkan pengalaman ketika menjabat di Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada tahun-tahun sebelumnya. Ada empat poin penting yang perlu mendapat perhatian serius.

Pertama, substansi dan manajemen pengelolaan Jurnal yang ada di LKKMO (Lektur dan Heritage) perlu  terus menerus ditingkatkan agar kualitas keilmiahannya dapat terjamin. Target utamanya adalah agar kedua jurnal dapat terindeks scopus. Untuk meningkatkan kualitas substansi perlu diadakan pelatihan academic writing sehingga peneliti dapat mempunyai ID scopus. Terkait dengan manajemen pengelolaan jurnal perlu menjaga pola hubungan komunikasi dan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat di dalam pengelolaan jurnal, diantaranya admin, editor, peer reviewer (mitra bestari), dan manajernya. Pertemuan rutin diantara mereka merupakan sebuah keniscayaan. Laksana sebuah api unggun dapat menyala jika potongan-potongan kayu yang ada didalamnya menyatu. Demikian juga dengan pengelolaan jurnal, unsur-unsur yang terlibat didalamnya perlu ada kesatuan lewat pertemuan rutin sehingga semangat kerjasama dapat tetap menyala seperti ‘api unggun’. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut harus didukung dengan keberpihakan anggaran yang cukup.

Kedua, pekerjaan mengelola jurnal memiliki karakter yang unik karena selain membutuhkan pemikiran ilmiah, juga sangat menguras energi dan konsentrasi karena pekerjaanya selama duapuluh empat jam. Maka untuk menjaga etos kerja harus ada honor yang cukup bagi pengelola jurnal.

Ketiga, perlu dipikirkan sebuah aksi untuk memberikan apresiasi sehingga semakin banyak orang yang berminat untuk mengirimkan artikel. Misalnya memberikan sejumlah uang kepada orang yang mengirim artikel, dan artikel yang sudah terbit atau hal lain yang dapat memberikan “drive” dan semangat kepada author.

Hal terakhir yang ditekankan Kapus adalah kesadaran bahwa di zaman now untuk dapat berkembang, maju dan berkualitas mutlak memerlukan kerjasama dengan pihak lain. Dalam kaitan dengan jurnal perlu menjalin kerjasama, misalnya dengan museum seni budaya, khazanah keagamaan. Dipenghujung arahannya, Kapus melihat selain jurnal perlu juga ada news letter yang berfungsi untuk memberikan informasi-informasi terkait pelaksanaan kegiatan dan program serta capaian-capaian di LKKMO sehingga dapat diketahui publik. Tak lupa juga Kapus mengingatkan para peneliti yang baru saja melakukan benchmarking perlu membuat atau menarik artikel serta melibatkan mitra bestari dari luar sebagai hasilnya dan bentuk pertanggungjawaban kepada pimpinan. (AS)

Mitra