Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Gelar Workshop Penjaminan Mutu Kelitbangan

  Jumat, 24 Agustus 2018 - 08:19 |   BY admin
Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi  Gelar Workshop Penjaminan Mutu Kelitbangan

Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (Puslitbang LKKMO) menggelar Workshop Penjaminan Mutu Kelitbangan  di Hotel Sahira Butik, Paledang, Bogor pada tanggal 23-25 Agustus 2018.   Penjaminan Mutu Penelitian dan Pengembangan menjadi kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas hasil kelitbangan. Untuk itu, diperlukan sebuah sistem yang dapat memberikan penjaminan mutu  (quality insurance) agar menjadi acuan untuk landasan kerja pencapaian visi dan misi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia.  Sistem tersebut akan maksimal jika seluruh komponen dan unsur-unsur yang ada di Balitbang terlibat dan bergerak disamping pelibatan pihak eksternal. Di workshop ini dihadirkan draf penjaminan mutu kelitbangan yang akan dibahas dan dikritisi oleh seluruh peserta.

Kegiatan penjaminan mutu yang diinisiasi Bidang Manajemen Organisasi Puslitbang LKKMO merupakan tindaklanjut dari Keputusan Kepala Badan Litbang dan Diklat Nomor 45 tentang Panduan Kerangka Sistem Penjamin Mutu Penelitian Dan Pengembangan dan Nomor 46 tentang Panduan Pelaksanaan Penelitian Dan Pengembangan Badan Litbang dan Diklat. Dua keputusan penting di atas merupakan hasil proyek perubahan Kepala Badan Litbang dan Diklat ketika mengikuti Diklat PIM I di Lembaga Administrasi Negara. Harapan kedepannya, akan dilanjutkan dengan penerbitan Peraturan Menteri Agama untuk mengikat unit eselon I lainnya dalam pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan pengembangan.

Workshop dihadiri oleh 42 orang peserta yang terdiri  para dosen dari UIN Syarif Hidayatullah, UPI Bandung, dan UNJ. Selain itu sejumlah peneliti, pejabat struktural, dan pegawai  Puslitbang LKKMO hadir dalam acara tersebut. Nampak pula pegawai dan peneliti lainnya dari Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan,  Puslitbang Penda, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Pusdiklat  Tenaga Adminitrasi, Sekretariat, serta Balai Litbang Agama dari tiga wilayah.

Mengawali sambutan pada pembukaan, Muhammad Zain selaku Kepala Puslitbang LKKMO menyatakan, “Sekarang ini kita hidup dalam era distruption, yakni suatu kondisi banyak gangguan, goncangan dan ancaman. Negara mengalamai guncangan, begitupun perusahan bahkan organisasi politik terkena dampaknya, mengapa demikian? Zain kemudian mengulas pernyataan Thomas L. Friedman dalam bukunya “Thank You for Being Late, An Optimist’s Guide to Thriving in the Age of Acceleration”  bahwa pada saat tertentu posisi orang menjadi sama, tidak ada jarak. Betapa tidak, seorang tukang parkir di Amerika Serikatpun bisa menjadi seorang penulis aktif di blog, siapapun dapat mengakses atau mengutipnya sama seperti apa yang dilakukan Friedman sebagai sosok penulis ternama. Itulah latar belakang buku best seller tersebut di tulis ungkap Zain. Kondisi ini tentu sama seperti di Indonesia, di mana dari tukang becak  sampai seorang profesor sama-sama melibatkan diri dalam tulis menulis dan memposting sesuatu di media sosial.

Selanjutnya, Zain kembali mengutip ide brilian dari penulis idolanya, James Collins dalam buku Good to Great-nya.  James Collins mengupas latar jatuh bangun dan survival-nya perusahaan maju yang dipengaruhi budaya disiplin, integritas,  berani melakukan inovasi, leadership, dan akselerasi. Sebuah organisasi dalam buku itu diibaratkan sebagai bus. Organisasi yang survive harus memiliki sopir bus yang fresh dan punya visi, penumpangnya duduk di tempat yang benar, dan busnya harus baru agar bisa lari kencang.  Untuk itu, Puslitbang LKKMO butuh pimpinan yang humble, disiplin, akselerasi menuju organisasi yang baik dan orang-orang yang duduk di dalamnya harus mendukung.

Kegiatan penjaminan mutu kelitbangan perlu memformulasikan standar mutu agar riset-riset yang dilakukan di Badan Litbang dan Diklat bisa dikutip oleh dunia akademik secara luas. Tidak hanya proses risetnya yang terstandar, prasarana dan anggarannyapun harus standar dan layak,” tegas Muhammmad Zain mengakhiri sambutannya. 

Sesi workshop diawali dengan curah pengalaman dari Flori R. Sari dari UIN Syarif Hidayatullah seputar “Writing Manuscript to Journal“ terindeks bereputasi. Dilanjutkan dengan materi “Konsep dan Sistem Penjaminan Mutu Penelitian dan Pengembangan” oleh Prof Dr. Djam‘an Satori dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). Sesi-sesi keesokan harinya difokuskan pada pembahasan draf Penjaminan Mutu Kelitbangan yang disusun oleh  Tim dari UIN Syarif Hidayatullah. Tim penyusun draf ini kawal oleh  Ali Munhanif dan Iif Fikriati. Draf penjaminan mutu akan dibahas oleh Dr. Nurhattati dari UNJ. Demikian penjelasan Asroi selaku leading sector kegiatan.​ (RK/bas/ar)

Mitra