LKK_SUMBAR2016_AP20

[Ramuan Obat-obatan dan Mantera]

 

LKK_SUMBAR2016_AP20

Bhs Melayu

Aksara Arab

Prosa

IU

 

46hal/12baris/hal

20,8 x 16,5 cm

Kertas Modern

 

Judul sementara naskah ini adalah Ramuan Obat-obatan dan Mantera. Tidak ditemukan satupun teks yang menunjukkan siapa pengarang naskah tersebut. Informasi yang dapat diperoleh dari proses identifikasi bahwa naskah yang berasal dari Padang Panjang, Tanah Datar, Sumbar ini adalah milik Darusman. Saat ini naskah tersimpan di rumah Buya Apria Putra di Batu Baraia, Tanjung Haro, Lima Puluh Kota, Sumbar. Tidak diperoleh keterangan tentang siapa penyalin maupun tahun penyalinannya. Kondisi fisik naskah yang alasnya menggunakan kertas modern bergaris ini masih baik, teksnya juga dapat dibaca dengan jelas dan lengkap. Naskah ini tidak memiliki sampul tetapi dijilid dengan menggunakan benang untuk menyatukan halaman naskah. Naskah yang menggunakan alas kertas modern bergaris ini tidak memiliki watermark, garis tebal dan tipis, dan garis panduan, juga tidak memiliki kuras. Dari segi ketebalannya, naskah ini cukup tipis karena hanya terdiri dari 23 lembar atau 46 halaman, jumlah baris teks naskah hanya 12 per halaman. Tidak terdapat penomoran halaman pada naskah yang berukuran 20,8 x 16,5 cm dengan ukuran teks 17 x 13,5 cm ini. Dalam teks tidak terdapat pula kata alihan sebagai tanda sambungan halaman atau pengganti nomor halaman. Teks naskah menggunakan aksara Arab dan berbahasa Melayu, sedangkan jenis khatnya berbentuk naskhi. Penulisan teks naskah yang membahas tentang obat-obatan ini seluruhnya menggunakan tinta berwarna hitam, sedangkan untuk tanda rubrikasi, peralihan tema, dan penekanan pada pokok-pokok bahas tertentu ditandai dengan kalimat bismillāhirramānirraīm. Ditemukan 9 halaman kasong dari teks pada lembaran naskah. Naskah ini sudah tidak utuh, halaman bagian awal dan akhirnya sudah terlepas (hilang) sehingga tidak ditemukan kolofon pada naskah tersebut.

 

Isi Ringkas:

Naskah ini berisi ramuan obat-obatan tradisional. Ramuan-ramuan yang disebutkan terdiri dari ramuan-ramuan yang bersifat herbal, dan ramuan-ramuan yang bersifat non herbal seperti do'a-do'a yang dikutip dari ayat-ayat Al-Qur'an. Selain itu juga terdapat mantera-mantera dalam bahasa Minang yang dekat dengan unsur tasawuf.