LKK_SMRG2017_RAH030

[TAREKAT SYATTARIYAH]

 

LKK_SMRG2017_RAH030

Bhs. Jawa

Aks. Pegon

Prosa

TS

25 hal/11 baris/hal

26.5 x 19 cm

20.5 x 14 cm

Kertas Dluwang

 

Naskah ini tidak memiliki judul, namun dari isinya dapat dibaca bahwa naskah ini merupakan naskah yang berisi penjelasan terkait tarekat syattariyah, sehingga diberi judul naskah ini dengan Tarekat Syattariyah. Naskah yang ditulis dengan bahasa dan aksara Arab ini, merupakan koleksi dari bapak Roch Aris Hidayat berdomisili di Perum Koveri Bringin, Ngaliyan-Semarang. Naskah ini diperoleh dari warisan keluarganya yang secara turun menurun diberikan kepada keluarga.Pengarang naskah dan penyalinnya tidak diketahui. Naskah ditulis di atas kertas Dluwang.

 

Naskan ini sudah tidak utuh, banyak lembaran di belakangnya yang hilang. Teks juga sudah mulai tidak jelas. Naskah ini juga tidak memiliki sampul dan nomor halaman.Tidak terdapat halaman kosong dalam naskah ini.Kata alihan dan kolofon tidak ditemukan dalam teks. Iluminasi serta ilustrasi yang berhubungan dengan teks tidak ditemukan. Naskah ini dijilid dengan benang.Kertas sudah berwarna coklat, kusut, berbekas air, dan robek pinggir bawah.Naskah ditulis dengan khat naskhi dengan tinta warna hitam. Sebagian teksnya masih terbaca dengan baik.

Di dalam naskah terdapat teks inti dan teks tambahan. Pada teks inti menjelaskan tentang silsilah Tarekat syatariyah, sedang teks tambahan yang tentang doa-doa yang dinukil dari ayat al-Qur'an. Teks tambahan dengan gaya penulisan dan tinta yang berbeda dari teks inti, menunjukkan penulis yang berbeda.

 

Kutipan awal :

"Bismillāhirrahmānirrahīm. Utawi ikilah kitab ing dalem anyataaken turun turune dedalan Syathariyah kang tedak saking Rasulullah…"

Artinya: “dengan menyebut nama Allah. Ini adalah kitab yang menjelaskan sejarah tarikat as-sattariyyah yang datang dari Rasulullah”

 

Kutipan akhir :

“ ṡalaṡatu asyyā’a awwaluha an ya‘rifa al-fariḍah was sunnati... was ṡānī an ya‘rifa mā fī (teks tidak dipaham) al-wuḍū’i... wa ṣāliṡu an ya‘rifa kaidas syayāṭīn ”

Artinya: “ tiga hal, pertama mengetahui hal yang fardhu dan yang sunnah... kedua mengetahui hal (teks tidak dipahami) wudlu... yang ketiga mengetahui tipu maslahat setan.”