NADHAM IMRITHI
LKK_SLO2016_NSR08 |
Bhs. Arab dan Jawa |
Aks. Arab dan Pegon |
Prosa dan nadham |
Nahwu |
64 hal/ 11 baris/hal |
21,5 x 17 cm 17 x 12 cm |
Kertas Modern Bergaris |
Naskah ini tidak disertakan judulnya. Tetapi mengacu pada teksnya, naskah ini merupakan nadham al-Imrithi, sebuah kitab nahwu yang ditulis dengan model nadham oleh Syekh Syarafuddin Yahya bin Syekh Badruddin Musa bin Ramadhan bin Umairah. Kitab ini sangat populer di kalangan pesantren.
Naskah ini disalin oleh KH. Muhammad Muqri Solo, putra mantu KH. Manshur, Popongan, ketika ia belajar di Pesantren Manbaul Ulum Solo. Mengacu pada keterangan yang ada pada kolofon, Muhammad Muqri memakai naskah ini untuk mengaji di pesantren dan selesai pada tahun 1923 M. Kondisi naskah ini masih baik dan utuh. sekarang disimpan Pondok Pesantren Al-Manshur, Popongan Klaten, Jawa Tengah serta menjadi koleksi KH. Nasrun, salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Al-Mansur Popongan Klaten.
Alas naskah yang digunakan adalah kertas modern bergaris dan dijilid dengan benang dalam satu kuras. Di dalamnya tidak dijumpai adanya watermark maupun countermark. Naskahnya setebal 64 halaman dan berukuran 21,5 x 17 cm, adapun ukuran teksnya 17 x 12 cm. Teksnya ditulis dengan tinta warna hitam disertai dengan nomor halaman.
Teksnya terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, berisi teks utama, yaitu nadham Imrithi. Bagian ini ditulis dengan bahasa Arab dan aksara Arab. Khath yang dipakai adalah jenis Naskhi. Kedua, bagian penjelas atau yang dikenal dalam tradisi pesantren sebagai makna gandul. Pada bagian ini teksnya ditulis dengan aksara Pegon dan bahasa Jawa. Adapun khath yang dipakai pada bagian ini adalah jenis farisi. Kedua bagian ini ditulis dengan menggunakan tinta hitam. Nadham Imrithi merupakan teks yang menguraikan tentang ilmu nahwu. Di dalamnya dijelaskan tentang pengertian isim, fi'il, dan huruf serta pembagiannya. Dijelaskan pula tentang I'rab dan tanda-tandanya.
Nadham Imrithi dalam naskah ini tampaknya tidak utuh, karena dimulai dengan bab Alamatul I’rab. Patut diduga, naskah ini merupakan sambungan atau lanjutan dari naskah lain, yang disalin oleh Muhammad Muqri sebagai bahan mengaji di pesantren. Di bagian awal naskah terdapat beberapa catatan tentang doa-doa yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an, misalnya doa yang diberi nama doa Sulaiman.
Selain tentang Nadham Imrithi, dalam naskah ini juga terdapat teks berjudul Aqidah al-Awam, Matn Syeikh al-Athar tentang ilmu Nahwu, kharidah al-Bariyah, Matn Sanusiyah, dan Matn al-Jauharah. Semuanya disalin oleh Muhammad Muqri Solo.
Kutipan awal :
Wa gairu zi al-asma’i mabniyyun khala # mudlari’in malan nunun khal
Bab alamatul i’rab
Ri al-raf’i minha dlammatun wawun alif # kazaka nunun sabitun la mukhzib
Fa al-damm fi al-ism mufrad ka ahmadu # wa jam’i taksirin ka ja’a al-a’budu
Kutipan akhir :
Haza wa arjullaha an yamtahana # inda al-suali muthlaqan hajatuna
Summa al-salatu wa al-salamu al-daimu # ala al-nabiyyin dabuhu al-marahimu
Muhammadin wa alihi wa itratih# wa tabi’i linahjihi min ummatihi