LKK_LOMBOK2016_LAG010

BETAL JEMUR

 

LKK_LOMBOK2016_LAG010

Bhs. Jawa

Aks. Jawa Kuno

Prosa

Sejarah

256hal/4 baris/hal

22x2.5cm

Lontar

 

Naskah ini berjudul Petal Jemur ditulis oleh Bapak Ayuni. Tahun penyimpanannya tidak diketahui. Asal naskah dari Rembitan, Lombok Tengah. Pemilik naskah adalah Haji Lalu M. Abd. Gani. Naskah ini berjenis alas Lontar. Kondisi fisik baik dan masih dapat dibaca secara keseluruhan. Penjilidannya dalam bentuk takep. Bahan naskah adalah Lontar dan kayu. Jumlah lembar naskah ini 126 lempir, jumlah halaman 256 halaman, jumlah baris perhalaman 4 baris, ukuran naskah 25cmx2.5cm, dan ukuran teks naskah 22cmx2cm. Tidak ditemukan penomoran halaman dan kata alihan dalam naskah ini. Penulisan teks naskah dengan menggunakan huruf Jejawan, berbahasa Jawa Madya. Jenis tulisan adalah khat Toreh, sementara warna tulisan adalah hitam. Terdapat dua halaman kosong dalam naskah ini.

 

Teks pertama berbunyi: “Bismilahirramanirahim. “Puh Pangkur” prawanti sun hananurat, tanut hing nulan Rajab punika, wara kuningan haranipun ring dine buda hika, tawaniye wawastanire kapun nika paranahe hikang hanurat...

Teks terakhir berbunyi:... sure pundi ngang lingaris, singgih raden puni wakat.

Isinya menceritakan tentang raja negeri Sahelsah bernama Aji Sarandil tersesat di tengah hutan, kemudian bertemu dengan seorang wanita lalu menikahinya.

 

Adik raja Sarandil memerintahkan kepada seluruh para mantri dan hulu baling serta para rakyat untuk mencari kakaknya yang telah lama menghilang. Isteri Selandir yang telah lama ditinggalkannya melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Betal Jemur. Setelah besar Betal Jemur selalu melakukan berbagai ulah sehingga negeri Sadelsah menjadi hancur.

Betal Jemur merubah semua bentuk kezaliman dan pada suatu ketika raja mengadakan sayambara dengan mengadu kesaktian baik berperang maupun membuat sayambara. Barang siapa yang bisa mengangkat raja maka ia akan menggantikan dirinya menjadi raja dan mau memeluk agama Islam. Pada akhirnya Betal Jemur yang dapat memenangkan lomba tersebut dan seluruh kerajaan Sahelsah memeluk agama Islam.