PURWADAKSIMA
LKK_LOMBOK2016_AMD012 |
Bhs. Jawa |
Aks. Jejawan |
Prosa |
Sejarah/Tarekat |
180hal/4 baris/hal |
24.5x3cm |
Lontar |
Naskah ini berjudul Purwadaksima. Pengarangnya adalah Amaq Merendah dan disalin kemabli pada tahun 2000. Sementara tahun penulisan dan tahun penyimpanannya tidak diketahui. Asal naskah dari Rembitan, Lombok Tengah. Pemilik naskah adalah Haji Lalu Sedek. Naskah ini berjenis alas Lontar. Kondisi fisik baik dan masih dapat dibaca secara keseluruhan. Penjilidannya dalam bentuk takep. Bahan naskah adalah Lontar dan kayu. Jumlah lembar naskah ini 90 lempir, jumlah halaman 180 halaman, jumlah baris per halaman 4 baris, ukuran naskah 24.5cmx3cm, dan ukuran teks naskah 20cmx2,5cm. Tidak ditemukan penomoran halaman dan kata alihan dalam naskah ini. Penulisan teks naskah dengan menggunakan huruf Jejawan, berbahasa Jawa Madya. Jenis tulisan adalah khat Toreh, sementara warna tulisan adalah hitam. Tidak terdapat halaman kosong dalam naskah ini.
Teks Pertama berbunyi: “Tulisan menggunakan tinta berbunyi Amaq nepe, tahun 2002 dengan menggunakan tinta.”
Sedangkan Teks akhir berbunyi:”...Hanut saparan paran hiku, pernahe hlor benirnue, angan sasanga reke hiki. Hinggih sampun tamat, latri radita tanggal 2 bulan 7 tahun 2000, kang ngadar ngene Amaq Merendah, tarung ngarung. Asalamuaikum warahmatullahiwabarakatuh.”
Isi naskah mengisahkan tentang Purwadaksi kawin dengan putri seorang wali bernama Dewi Ratnaningrat dan telah dikawinkan dalam “Supi” oleh Hyang Sukama. Ia memberi wejangan kepada isterinya bahwa mengenal diri berarti mengenal Tuhan, serta tentang makrifat, tauhid, iman, dan Islam.
Purwadaksina menjawab pertanyaan isterinya tentang: Muhammad, Lintang lan langit, aras kalawan kursi, makrifat.