AL-MUKARRAR
LKK_KUDUS2017_MHN021 |
Bhs. Arab dan Jawa |
Aks. Arab dan Pegon |
Prosa |
FK |
570hal/19baris/hal |
20 x 16 cm 14.5 x 10 cm |
Kertas Eropa |
Naskah ini memiliki banyak teks, dan teks yang dominan adalahal-Mukarrar. Judul ditemukan pada halaman 261 dalam teks naskah ini. Naskah koleksi dari Gus Mahin, salah satu pimpinan pondok pesantren al-Yasir, berdomisili di Jekulo, Kudus. Naskah ini diperoleh dari warisan keluarganya yang diberikan secara turun menurun. Pengarang naskah dan penyalinnya tidak diketahui. Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan garis halus dan kasar.
Naskah ini memiliki sampul. Nomor halaman tidak ditulis. Tidak terdapat halaman kosong dalam naskah ini. Kata alihan dan kolofon ditemukan dalam teks. Iluminasi serta ilustrasi yang berhubungan dengan teks tidak ditemukan. Naskah ini dijilid dengan benang. Kertas sudah berwarna kuning dan sudah mulai berlubang. Naskah ditulis dengan khat naskhi dengan tinta warna hitam dan merah untuk rubrikasi. Teksnya masih terbaca dengan baik.
Isi teks utama dalam naskah ini adalah tentang cara baca al-Qur’an dengan tujuh qiraat yang berbeda, berdasarkan petunjuk imamnya masing-masing. Pada halaman awal teks menjelaskan ilmu tajwid dan faedahnya. Selanjutnya teks terakhir adalah tentang tauhid.
Kutipan awal :
“Wasādisuhā Muḥammad SAW. Fas syarī‘atu hunā hiyā mā ūhiya ilā ulil azmi”
Artinya: “Yang ke enam adalah Nabi Muhammad SAW. Maka syariat adalah sesuatu yang diwahtyukan kepada ulil azmi ( orang-orang yg berkeinginan kuat)”
Kutipan akhir :
“wa ja‘altu al-arba‘a al-‘alāmāt fis ṡalāṡati al-abyāti al-akhīr min jadwal kamā tarā”
Artinya: “ dan saya jadikan empat tanda dalam tiga bait terakhir dari jadwal seperti yang kamu lihat.