LKK_KUDUS2017_MHN016

MINHAJUL QAWWIM I

 

LKK_KUDUS2017_MHN016

Bhs. Arab

Aks. Arab

Prosa

FK

358hal/13baris/hal

32 x 20 cm

23 x 12 cm

Kertas Eropa

 

Naskah ini berjudul Minhajul Qawwim. Karena naskah ini ditemukan variannya yang lain pada pemilik yang sama, yaitu Gus Mahin, maka diberi judul Minhajul Qawwim I.Judul ditemukan dalam kolofon yang terletak pada halaman paling akhir untuk teks ini. Sementara satu halaman paling akhir berisi teks lain yang tidak ada hubungannya dengan isi kitab.Naskah yang ditulis dengan bahasa dan aksara Arab ini, merupakan koleksi dari Gus Mahin, salah satu pimpinan pondok pesantren al-Yasir, berdomisili di Jekulo, Kudus.Naskah ini diperoleh dari warisan keluarganya yang diberikan secara turun menurun. Pengarang naskahadalahImam Ibnu Hajar al-Haitami yang ditulis tahun 1289H, namun tidak diketahui nama penyalinnya. Naskah ini dilapisi kertas Dluwang sebelum teks dimulai, sedangkan teksnya ditulis di atas kertas Eropa dengan garis halus dan kasar serta watermark Mahkota.

 

Naskah ini memiliki sampul. Nomor halaman tidak ditulis. Tidak terdapat halaman kosong dalam naskah ini. Kata alihan dan kolofon ditemukan dalam teks. Iluminasi serta ilustrasi yang berhubungan dengan teks tidak ditemukan. Naskah ini dijilid dengan benang. Kertas sudah berwarna kuning dan sudah mulai berlubang. Naskah ditulis dengan khat naskhi dengan tinta warna hitam dan merah untuk rubrikasi. Teksnya masih terbaca dengan baik.

 

Isi teks utama dalam naskah ini berisikan tentang penjelasan Fikih, di antaranya adalah pembahasan maslaah taharah, siwak, jenis air, fardu dan sunnah wudu. Selain itu, dijelaskan juga hal-hal yang makruh dalam salat. Selanjutnya pembahasan diikuti oleh pelaksanaan sujud sahwi dan tilawahyang disunnahkan, beserta salat-salat sunah. Selain itu, terdapat satu halaman paling akhir setelah teks utama yang berisi petunjuk doa-doa yang harus dibaca suami isteri dalam mendapatkan anak yang soleh.

 

Kutipan awal:

“ikilah ayat faidahi nalikani nemuni poro peweden ... wallāhu rabbunā wa rabbukum walanā a‘mālunā walakum a’mālukum lāhujjata bainanā wa bainakum

Artinya: “ ayat ini berguna ketika menghadapi beberapa ketakutan... Allah tuhan kami dan tuhan kalian, amal kami untuk kami dan amal kalian untuk kalian, tiada hujjah diantara kita dan diantara kalian”

 

Kutipan akhir:

“Serta yen Allah ta‘āla an dadiaken ati (satu kata tidak difaham) den dadeaken mu’min kang sholeh Wallāhu A‘lam, hāża qaulul aq

Artinya: “juga bila Allah menjadikan hati, menjadikan mu’min yang sholeh Allah maha tahu, ini adalah perkataan yang benar”