WAWACAN YUSUF
LKK_CRB2017_TRK007 |
Bahasa Jawa |
Aksara Pegon |
Puisi |
SEJARAH
|
212 hal/14 baris/hal |
21 x 16 cm naskah 17 x 13 cm teks |
Bergaris |
Nama penyalin dan penulis naskah tidak diketahui, demikian juga tahun dan tempat penulisannya. Naskah ini disimpan di Sanggar Aksara Jawa, desa Cikedung Lor, Indramayu Jawa Barat, naskah ini milik dari bapak Hendi dari Losarang Indramayu. Teks naskah ditulis di atas alas kertas bergaris, kondisinya agak rusak, lembaran naskah sudah tidak lengkap, sampulnya terlepas tulisannya cukup baik dan terbaca, lembaran dijilid dijahit dengan benang, terdiri dari 5 kuras yang masing-masing kurasnya berisi 10 lembar kertas, jumlah halaman ada 212, ada penomoran halaman pada tiap-tiap halaman, tetapi tidak ada kata alihan, ada beberapa lembar kertas di salah satu kurasnya yang hilang. Teks naskah ditulis dalam aksara Jawa dalam bahasa Jawa, disusun dengan sistematika tembang pupuh/puisi, menggunakan tinta warna biru, tidak ada halaman yang kosong, juga tidak ditemukan kolofonnya.
Isi ringkas naskah :
menceritakan hikayat Nabi Yusuf AS yang terpisah dari orang tua dan keluarganya akibat dari perbuatan saudara-saudaranya sendiri yang iri hati dan dengki kepadanya.
Kutipan awal :
pupuh kasmaran. Isun amimiti amuji, anyebut namaneng sukma, kang murah hing dunya rekah....(Pupuh Asmarandana]. Aku memulai dengan memuji, menyebut nama Yang Sukma [Allah], yang maha Pengasih di dunia ini).
Kutipan akhir :
besuk nurut maring mami, malebuwa agama islam, mala sampun sebature...(besok lusa harus ikut kepadaku, masuklah agama islam, bahkan [sudah masuk islam juga] teman-temannya). (ALF)