HIKAYAT NABI YUSUF
LKK_CRB2017_TRK004 |
Bahasa Jawa |
Aksara Pegon |
Prosa |
SEJARAH
|
116 hal/13 baris/hal |
22 x 17 cm naskah 16 x 15 cm teks |
Eropa |
Penulis naskah adalah KH. Mahmud Rais dari Cirebon sedang penyalinnya adalah Ahmad Paridi dari Buntet Cirebon. Usia naskah tidak dapat diketahui, tidak ada data tertulis dalam naskah tentang tahun penulisannya. Naskah disimpan di Sanggar Aksara Jawa, desa Cikedung Lor, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, naskah berasal dari pinjaman, atas nama pemiliknya Iman Suryaman Patrol Indramayu. Teks ditulis di atas alas kertas Eropa tanpa watermark dan countermark, kondisinya agak rusak, tidak utuh, tanpa sampul. Jilidan naskah dijahit dengan benang, terdiri dari 4 kuras yang masing-masingnya berisi 16 lembar kertas, ditulis dengan tinta hitam, dalam aksara Pegon bahasa Jawa, tidak ada penomoran halaman, juga tidak ada kata alihan, tidak ada halaman yang kosong, dan tidak ada kolofonnya.
Isi Ringkas naskah :
Menceritakan kisah Nabi Yusuf as yang kisahnya dimulai dengan dialog antara Raja Mesir denagan Penjaga Gedong tentang kedatangan seorang Yusuf (sebagai budak) yang baru saja dibeli dari seorang majikan.
Kutipan awal :
ing tetamu, lamun tuma kang gagawa, tinggal nyingkir, ora enggal dipun sapa, pan katah iku nyatane..." (...terhadap tamu, jika kutu yang membawa, jika longgar ditinggal pergi, tidak segera disapa, bukankah itu hakikatnya banyak)
Kutipan akhir :
enak temen wong tunggang turangga, pinayungan sarta lenggah, sang prabu alon ature, lah.....pan sampun, anglakoni parentahe dugi..." (sangat enak orang yang naik kuda, dipayungi sambil duduk, sang Prabu berkata pelan, lah...............sudah, menjalani perintah kembali). (ALF)