LKK_CRB2017_TRK003

SEJARAH CIREBON

 

LKK_CRB2017_TRK003

Bahasa Jawa

Aksara Pegon

Prosa

SEJARAH

 

408 hal/14 baris/hal

22 x 17 cm naskah

17 x 13 cm teks

Kertas buram

 

Penulis naskah adalah KH. Mahmud Rais dari Cirebon sedang penyalinnya adalah Ahmad Parhidi dari Buntet Cirebon. Usia naskah tidak dapat diketahui, tidak ada data tertulis dalam naskah tentang tahun penulisannya. Naskah disimpan di Sanggar Aksara Jawa, desa  Cikedung Lor, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, naskah berasal dari  pinjaman, atas nama Ki Wanda, dari desa Blok Plawod Tugu Sliyeg, Indramayu. Teks ditulis di atas alas kertas buram, kondisinya agak rusak, tetapi utuh, jilidan lepas. Jilidan dijahit dengan benang, jumlah kuras 16 masing-masing berisi  14 lembar kertas, ditulis dengan tinta hitam, ada penomoran halaman, juga ada kata alihan, ada 8 halaman yang kosong, ada kolofonnya tertulis “dipun susun dening  al-Haji Mahmud Rais” (disusun oleh haji Mahmud Rais).

 

Isi ringkas naskah :

Sejarah Cirebon tentang perjalanan Pangeran Walangsungsang mencari agama Islam hingga membuka pedukuhan (desa) baru yang disebut dengan Tegal Alang-alang. Kisah ditutup dengan ajakan Sunan Gunung Jati kepada Maulana Hasanuddin (Banten) agar pergi ke Mekah untuk melaksanakan Ibadah Haji.

 

Kutipan awal :

bismillāhiraḥmāniraḥīm. Alḥamdu lillāhi al-laẑi haẑana li al-islamī wa al-īman wa khaṣaṣa 'ibadihi bi al-ṭa'ati wa ba'ḍuhum bi al-iṣyan...(Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah menbunjukkan kita kepada islam dan iman dan Allah telah mengkhususkan sebagian hamba-Nya dengan ketaatan dan sebagian yang lain dengan kemaksiatan)

 

Kutipan akhir :

pating jelerit adoh embok adoh bapa, kula nuhun sewu ampun dadi terima (mereka menjerit aduh ibu aduh bapa, hamba mohon seribu ampun agar diterima. (ALF)