ELMU SAJATI
LKK_CRB2017_TRK001 |
Bahasa Jawa |
Aksara Pegon |
Puisi |
TASAWUF
|
84 hal/13 baris/hal |
21 x 17 cm naskah 16 x 13 cm teks |
Eropa |
Penulis dan penyalin naskah tidak diketahui, usia naskah juga tidak dapat diketahui, tidak ada data tertulis dalam naskah tentang tahun penulisan, nama pengarang dan penyalinnya. Naskah disimpan di Sanggar Aksara Jawa, desa Cikedung Lor, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, naskah berasal dari pinjaman, atas nama bapak Iman Suryaman dari Patrol Indramayu. Teks ditulis di atas alas kertas Eropa, kondisinya rusak, tidak bersampul, dan sudah tidak utuh. Jilidan dengan dijahit benang, tidak ada cap kertas (watermark), ditulis dengan tinta hitam, menggunakan aksara pegon dalam bahasa Jawa, ada penomoran halaman ditambahkan dengan pensil. Tidak ada halaman yang kosong juga tidak ada kolofonnya.
Isi Ringkas
menjelaskan tentang Badan Sukma, Nyawa, Hakikat Muhammad, dan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu rasa yang dilambangkan dengan pertemuan antara suami (jalu) dan isteri (estri).
Kutipan awal :
"pangandika Sang Adimurti, Api tutur mangkana, kawula nyuwun matur, kadika wigyaning tingal, kados pundi, gusti ing wastaning diri, miwah kang aran nyawa." (Berkata sang Adimurti: 'api' berkata begitu, aku ingin menghadap, kepada pandangan sejati, seperti apakah yang bernama diri dan juga yang bernama nyawa"
Kutipan akhir :
sampun cekap sewu tahun, sang Idajil aneng dunya, nyata malaikat sami, ngajak maring ratu Dajal, ing suwargane tamang....(sudah cukup seribu tahun, sang Idajil (Iblis) berada di dunia, maka malaikat segera mengajak kepada Ratu Dajal di surganya)...." (ALF)