LKK_Cirebon2015_TRK06A

WELANGSUNGSANG

 

LKK_Cirebon2015_TRK06A

Bhs. Jawa

Aks. Jawa

Prosa

SR

236hal/13baris/hal

22x18 cm

Kertas Eropa

 

Pengarang dan penyalin tidak diketahui, tahun penulisan naskah tidak diketahui, tinta warna hitam, di atas alas kertas Eropa, kondisi fisik naskah rusak, lepas dari penjilidan, tidak lengkap. Jilidan dengan dijahit benang dijahit benang, tanpa sampul, tidak ada watermark. Kolofon juga tidak ada. Tidak ada penomoran halaman, tidak ada garis panduan dan tidak ada halaman yang kosong. 

Ukuran naskah adalah 22x18 cm dan ukuran teks 18x14cm. Pemilik naskah adalah Ki Tarka Sutarahardja, Cikedung Lor, Indramayu, saat ini naskah disimpan di Sanggar Aksara Jawa, Cikedung Lor, Indramayu. Asal naskah hibah dari Ki Akhmadi, Paoman, Cikedeung Lor.

 

Isi Ringkas teks adalah tentang cerita Raden Welang Sungsang putra Prabu Siliwangi Pajajaran bersama adiknya Nyi Rara Santang dari ibu Ratu Subang Keranjang mencari agama mulia yaitu agama Islam. Mereka berguru kepada Syaikh Datuk Kahfi, Kemudian membabad kebon pesisir dijadikan pondokan dan pedukuhan. Bersama putra adiknya itu yang bernama Syeikh Syarif Hidayatullah membangun Cirebon menjadi pusat perkembangan Islam di Jawa Barat. Welangsungsang membabat hutan atas perintah gurunya dan membuka pedukuhan yang diberinama Tegal Alang-alang (sekarang Cirebon).

Awal teks: amit kawula ayun kesa [permisi hamba hendak pergi]

Tengah teks: tumetes saking toya mata pan dadi ajar casmata [menetes dari air mata menjadi Ajar Casmata]

Akhir teks: huwal abtar ana lahir ana batin [ia yang terputus, ada yang lahir dan ada yang batin]. (AF)