Tarikh an Nabi




Tārīkh an-Nabi

 

Kitab ini tidak diketahui judulnya karena bagian sampul hingga halaman empat hilang, penulis Kitab ini diketahui dari halaman teakhir pada bagian bawah dari Kitab ini yaitu Latif Syakur. Akan tetapi  kronologi penulisan dan tujuan dari penulisan  tidak diketahui. Kitab ini berisi tentang sejarah Nabi yang membahas mulai dari nasab Nabi, kelahirannya hingga wafatnya, tetapi sebelumnya membahas tentang sejarah kaum Melayu.

 

Kitab ini terdiri dari 46 halaman. Ukurannya 20,5 cm x 14 cm. Buku  ini asli karangan Latif Syakur yang ditulis pada tahun 1348 H /1930 M

 

Kondisi Kitab ini baik hanya saja ada bagian yang hilang yaitu bagian sampul atau depan hingga halaman empat. Jika dilihat dari bagian akhir dari Kitab ini terdapat pengumuman  adanya buku yang akan terbit yang diterbitkan oleh percetakan  “Bipurtadikuq” Sumatra. Bentuk tulisannya adalah  prosa, Bahasadan aksara yang digunakan adalah Arab.

 

Kitab ini diperoleh dari Perpustakaan Abdul Latif Syakur yang bertempat di Balai Gurah, Kecamatan IV Angkat, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.Kitab aslinya masih dirawat oleh ahli warisnya (anaknya) hingga saat  ini dan sampelnya ada di Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Jl. M.H. Thamrin No. 6 lantai 2 Jakarta Pusat. Penelitiannya dilakukan pada tahun 2013 oleh Ridwan Bustamam, Peneliti  Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Lokasi Penelitiannya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

 

Kitab ini berisi  tentang sejarah Nabi yang diawali dengan sejarah Melayu, lalu dilanjutkan dengan pembahasan sejarah Nabi yang diawali dengan nasab Nabi dari jalur ayah dan nasab Nabi dari jalur ibu, pernikahan ayah dan ibunya, kelahirannya, sejarah para nabi hingga zaman kelahirannya, tanda-tanda kelahirannya, nama-namanya, pertumbuhannya, peristiwa pembelahan dadanya, wafat ibunya, wafat kakenya, perjalanan Nabi ke Syam, pernikahan Nabi, kehidupan Nabi sebelum menjadi utusan, berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi, masa Nabi berdakwak secara terang-terangan, Hijrah nabi, peristiwa isra’ mi’raj dst.