Pendidikan Perangai yang Mulia Akhlaqana Al Adabiyah min Kitabillah wa Sunnah Rasuluh




Pendidikan Perangai yang Mulia “Akhlāqanā” Al-Adabiyah min Kitābillāh wa Sunnah Rasūluh

 

Kitab ini berjudul Pendidikan Perangai yang Mulia “Akhlāqanā” al-Adabiyah min Kitābillāh wa Sunnah Rasūluh, ditulis oleh Abdul Latif Syakur, sebagai Kitab pedoman bagi siswa Madrsah al-Islāmiyah dan masyarakat umum dalam mempelajari akhlaq yang sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan Sunnah Rasul, agar mudah dibaca dan difahami serta dimengerti Kitab ini ditulis menggunkan bahasa Melayu. Kitab ini berisiTentang macam-macam Akhlak mulia yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

 

Kitab ini terdiri dari 28 halaman. Ukurannya 19 cm x 14 cm. Kitab ini adalah Kitab asli karangan Abdul Latif Syakur.

 

Kondisi Kitab ini baik dan sudah dicetak oleh Percetakan “Bipurtadikuk” Sumatra. Bentuk tulisannya adalah  prosa. Bahasa yang digunakan adalah Melayu dengan aksara Arab Jawi.

 

Kitab ini diperoleh dari Perpustakaan Abdul Latif Syakur yang bertempat di Balai Gurah, Kecamatan IV Angkat, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kitab aslinya masih dirawat oleh ahli warisnya (anaknya) hingga saat  ini dan sampelnya ada di Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Jl. M.H. Thamrin No. 6 lantai 2 Jakarta Pusat. Penelitiannya dilakukan pada tahun 2013 oleh Ridwan Bustamam, Peneliti  Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Lokasi Penelitiannya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

 

Kitab ini membahas macam-macam akhlak yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadis Rasul diantaranya : tentang Syukur (QS. Ibrāhīm, ayat 7), larangan mengumpat (QS. Al-Ḥujurāt ayat 13), tentang Nasihat (QS. Al-A ‘rāf ayat 87), tentang Namimah (QS. Nūn ayat 12), tentang perkara berbuat baik (QS. al-Baqarah ayat 238), Etika Makan (QS. Al-A ‘rāf ayat 31), Perkara lidah (QS. An-Nisā’ ayat 114), tentang bakhil (QS. Āli ‘Imrān ayat 18), tentang Taalluf (QS. Āli ‘Imrān ayat 103), perkara larangan dengki (QS. Al-Falaq ayat 5), Perkara Musyawarah (QS. Āli ‘Imrān ayat 159), perkara berbuat baik kepada kedua orang tua (Qs. Al-Isrā’ ayat 23).