Kitab Aqa id al Iman




Kitāb ‘Aqā’id al-Īmān

 

 

Kitab ini berjudul Kitāb ‘Aqāid al-Īmān,Kitab ini merupakan terjemahan yang penulis kitab aslinya tidak diketahui karena tidak ada keterangannya. Kitab ini  diterjemahkan oleh Syaikh Abdul Wahid al-Khalidi an-Naqsabandi, sebagai Kitab pedoman bagi siswa Madrasah  Diniyyah dalam mempelajari  Ilmu Tauhid, Kitab asli berbahasa Arab kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu agar mudah dipelajari, dimengerti dan difahami oleh siswa dan masyarakat pada umumnya. Kitab ini berisi pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu  Tauhid.


Kitab ini terdiri dari 26 halaman. Ukurannya 19,5 cm x 14 cm. Kategori temanya adalah  “Aqā’id dan Ilmu Kalam.” Kitab ini adalah Kitab terjemahan yang ditulis oleh Syaikh Abdul Wahid al-Khalidi an-Naqsabandi.  Kondisi Kitab ini baik,namun sudah mulai memudar tulisannya. Kitab ini sudah dicetak oleh  “Dar Fikri Limbago” Payakumbuh Padang Panjang,  Bentuk tulisannya adalah  prosa. Bahasa yang digunakan adalah Arab dan Melayu dengan aksara Arab dan Jawi.


Kitab ini diperoleh dari Perpustakaan (Koleksi) Pribadi Buya Apria Putra, yang bertempat di Batu Baraia - Pakan Sabtu, Kecamatan Luhak, Kabupaten Lima Puluh Koto, Payakumbuh, Sumatera Barat. saat inisampelnya ada di Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Jl. M.H. Thamrin No. 6 lantai 2 Jakarta Pusat. Penelitiannya dilakukan pada tahun 2013 oleh Ridwan Bustamam, Peneliti  Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Lokasi Penelitiannya di Kabupaten Lima Puluh Koto, Payakumbuh, Sumatera Barat.


Kitab ini membahas, al-Ḥukm al-‘Aqlī, Sifat – sifat  wajib Allah yang wajib diketahui oleh seorang mukallaf, Sifat-sifat wajib bagi Rasul yang wajib diketahui oleh seorang mukallaf, Pasal menyatakan dalam hati Sifat dua puluh,. Selain itu di bagian akhir ditulis lafaz niat sembahyang lima waktu yang disertai terjemhannya berbahasa Melayu dengan aksara jawi, Doa Iftitaḥ dan terjemahannya, bacaan Fatiḥah dan terjemahannya, doa ketika rukuk, I‘tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, doa kunut dan doa tahiyyat disertai terjemahannya berbahasa Melayu dengan aksara Jawi. Diakhiri dengan bacaan istigfar yang harus dibaca pada setiap selesai salat.