Al Muzakarah al Pekalonganiyah fi al Ahkam as Sultaniyyah




Al-Muzakarah al-Pekalonganiyah fi al-Ahk±m as-Sultaniyyah

 

 

 

Buku ini merupakan jawaban dari permintaan para kolega penulis yang menginginkan pembahasan tentang keabsahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden RI, setelah penulis memberikan ceramah tentang Akidah Islamiyah di depan para koleganya di Pekalongan, sehingga buku ini diberi judul Al-Muz±karah al-Pek±longaniyah. Dalam buku ini penulis mengungkapkan, menurut Syariah Islamiyyah pengangkatan Gus Dur sebagai presiden tidak sah, karena tidak memenuhi 2 syarat utama yaitu al-‘ad±lah wa sal±mat al-ba¡ar.  


Buku ini terdiri dari 23 halaman. Ukurannya 20 cm x 14 cm. Kategori temanya adalah  “ (297. 3) Aqaid dan Ilmu Kalam.”
Kondisi buku dalam keadaan baik, dengan sampul dan isi yang masih lengkap, dicetak oleh Maktabah al-Anwariyah Sarang Rembang. Tidak tercantum tahun penerbitan, namun diakhir buku terdapat keterangan buku ini selesai ditulis tahun1421 H. Bentuk penulisan prosa, ditulis dengan bahasa dan aksara Arab.


Buku ini diperoleh dari toko buku Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang. Saat ini sampelnya ada di Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Jl. M.H. Thamrin No. 6 lantai 2 Jakarta Pusat. Penelitiannya dilakukan pada tahun 2015 oleh Arif Syibromalisi, peneliti Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Lokasi penelitiannya di Kabupaten Rembang Jawa Tengah.


Buku ini berisi alasan-alasan tidak sahnya pengangkatan Gus Dur sebagai presiden RI. Diantara alasan-alasan itu adalah tidak terpenuhinya 2 syarat utama sebagai presiden, Gus Dur juga dianggap telah kafir dan murtad karena menyatakan bahwa Yahudi dan Nasrani itu bukan kafir. Dilengkapi dengan sejarah kelam Gus Dur di masa mudanya dan skandal-skandal melilitnya. (AS)