Profil Kegiatan

      

Sejak tahun 2008 hingga tahun 2014 Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan telah melakukan penyelamatan Lektur Klasik Keagamaan (untuk selanjutnya disebut dengan LKK) dengan melakukan digitalisasi LKK hingga mencapai 1500 LKK dewasa ini. Hasil ini kemudian ditempatkan ke dalam CD dan harddisk. Penyelamatan ini perlu segera dipotimalisasikan pada tingkat publikasi di laman khusus, dengan menyertakan watermark (cap Air) dalam setiap naskah dan deskripsi masing-masing naskah. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan LKK lebih terjamin dan bertahan dalam jangka waktu lebih lama serta pemanfaatannya yang menyeluruh tanpa dibatasi ruang dan waktu. Penyertaan watermark dalam setiap halaman pada sebuah naskah menjadi penting untuk menjaga keotentikan LKK sebagai hak milik Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan, di samping mendapatkan legasi dari HAKI.
Adapun lokasi -- meskipun hanya beberapa tempat di dalam lokasi tersebut -- yang sudah berhasil diidentifikasi dan dilakukan digitalisasi LKK oleh Puslitbang Lektur adalah sebagian lokasi Aceh, (khusus di Awe Getah Aceh Utara dan Pidie), Sumatera Barat, Riau, Jambi, Banten (khusus Ciledug), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Buton, Pontianak, dan Palembang. Pengidentifikasian yang diteruskan dengan digitalisasi sampai kepada publikasi online perlu diselesaikan secara menyeluruh di setiap wilayah, agar LKK yang ada di masyarakat dapat terselamatkan secara menyeluruh, tidak sebagian saja.
Melihat pentingnya penyelamatan dan pemeliharaan serta pengkajian terhadap LKK sebagai warisan intelektual bangsa maka  program optimalisasi konservasi LKK merupakan program yang niscaya diimplementasikan segera. Di samping, program ini dilakukan untuk mewujudkan poin pertama dan ketiga dari sasaran utama penelitian dan pengembangan lektur dan khazanah Keagamaan dalam renstra Litbang Kementerian Agama RI tahun 2010-2014, yaitu: “meningkatnya ketersediaan data dan informasi tentang lektur dan khazanah keagamaan berbasis riset; dan menguatnya akses masyarakat terhadap produk-produk hasil penelitian lektur dan khazanah keagamaan”.
Program Optimalisasi Konservasi Lektur Klasik Keagamaan ini melingkupi; 1) Secara subtantif meliputi naskah klasik keagamaan yang ditulis dengan tangan sejak abad ke-8M hingga 20M, yang masih bertebaran dan disimpan oleh masyarakat Indonesia secara pribadi. 2) Secara metodologis/ prosedur, proyek ini dibatasi pada tahapan konservasi dan implikasinya, dengan kata lain terbatas pada tahapan kegiatan memelihara dan menyimpan data yang tersedia dalam bentuk Laman (Thesaurus LKK).
Secara rinci, konservasi akan dilakukan pada setiap LKK yang sudah didigital dengan memberikan watermark dan deskripsi lengkap untuk masing-masing LKK tersebut, serta mengurus Hak Cipta yang kemudian dipublikasi secara online dalam laman khusus milik Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan. Pemerian watermark pada masing-masing halaman di setiap naskah diikuti dengan deskripsi merupakan usaha untuk membedakan LKK milik Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan dengan LKK lainnya dan menjaga keotetikan LKK milik Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan.
Pada tahapan jangka pendek, program optimalisasi ini difokuskan kepada pengerjaan watermark dan deskripsi pada LKK yang sudah dilakukan digitalisasi pada tahun 2014 dan membuat draft Laman.
Sementara dalam waktu jangka menengah, program ini melangkah kepada pengaktifandraft laman dan merealisasikan Hak Cipta LKK digital Puslitbang Lektur tahun 2013 dan 2014.
Untuk waktu jangka panjang, program ini dilanjutkan kepada penyelesaian pembuatan watermark terhadap seluruh LKK yang sudah didigitalisasi, melanjutkan identifikasi dan digitalisasi LKK yang masih bertebaran di tangan masyarakat dengan melakukan kerjasama bersama lembaga-lembaga terkait, dan mengklasifikasikannya secara sistematis.