ABYAN HAWĀIJ 4
LKK_Wonosobo2015_ KAR31 |
Bhs. Arab dan Jawa |
Aks. Arab |
Prosa |
TH |
312 hal/11 baris/hal. |
21x16 cm |
Kertas Eropa |
Naskah ini berisi satu teks, yaitu yang diberi judul Abyan Hawā’ij, dikarang oleh Kyai Ahmad Rifai Kalisalak dan disalin oleh KH. Hasan Busyro. Naskah ini merupakan khazanah milik KH. Amin Ridlo, pimpinan Pesantren Manbaul Anwar, Desa Krasak, Mojotengah, dan merupakan warisan dari Mustaqimah Ali Rofii binti Hassan Dumejo. Kitab ini terbagi menjadi beberapa buku dan jilid, dan naskah ini merupakan naskah buku ke empat. Kondisi naskah baik, dan dapat dibaca dengan baik.
Naskah ini tidak memiliki nomor halaman, memiliki kata alihan, tidak berlilustrasi dan iluminasi. Naskah ditulis tangan dengan aksara Arab, dengan tinta warna hitam sebagai keterangan (syarah), dan tinta warna merah untuk judul bahasan. Naskah ditulis di atas kertas Eropa polos tanpa cap, dijilid dengan benang, serta sampul dengan kertas karton tebal berlapis kulit berwarna coklat.
Naskah lengkap, dengan kondisi baik. Naskah buku empat ini berisikan hal ihwal yang berkaitan dengan tasawuf (bab tasawwuf). Tasawuf adalah pengabdian kepada Allah dengan penuh kesucian. Oleh karena itu, barang siapa yang membersihkan diri dari segala sesuatu selain Allah, itu pertanda ada upaya mendekatkan diri kepada Allah. Pembinaan akhlak melalui pengisian diri dengan akhlak mahmudah dan peniadaan diri dari akhlak madzmumah dalam rangka mencapai kedekatan pada Allah yaitu Ma'rifat dan Taqarrub yang dapat dilakukan siapa saja tanpa harus melalui tata aturan sebagaimana lazim terjadi
dalam dunia tarikat. Naskah ditulis dengan bahasa Arab dan Jawa sebagai syarahnya. Naskah cukup baik dan dapat dibaca dengan jelas.
Kutipan awal: ... ilmu telung perkara ushul fiqihan // tasawwuf ikilah kang diwajib ungupoyone ---- bab ikilah babe nyakaaken tinamune // ilmu tasawwuf kang diwajibaken ngupayane ---- uka wajib diamal nuli sakuasane // ingatase mukallaf arep ngaweruhi ilmune ---- satengah sifat kang pinuji deneng syari’ah // lan sifat kang cinelo ning ati maksiyate...
Kutipan akhir: ... di ntaaken sari’ate hardi ing wong ingdalem sah he iman lan ibadah wallahu a’lam utawi Allahu kang luweh ‘udanane ing kawulane ....wabillahi at-taufiqi lah lan kelawan Allah tetulung ing zahir lan ting batin ing dalem sahhe iman lan sahhe ibadah lan ora nana kang paring pituduh anging atas Allah pangeran sebenere. Tammat ing dalem dina isnen nem belas dina, wulan zul qaidah tahun jim ... (YN)