LKK_SUMBAR2016_AP05

[Syarḥ Kitāb Naḥwu]

Tidak ditemukan petunjuk dalam teks yang menunjukkan siapa pengarang naskah yang diberi judul sementara dengan Syarḥ Kitāb Naḥwu. Berdasarkan hasil identifikasi naskah, informasi yang dapat dikemukan di sini antara lain bahwa naskah berasal dan tersimpan di Batu Baraia, Tanjung Haro, Lima Puluh Kota, Sumbar. Sementara tim digitalisasi tidak memperoleh keterangan tentang pemilik naskah, juga belum diketahui siapa penyalin maupun tahun penyalinannya. Alas naskah yang menggunakan kertas Eropa ini kondisinya relatif masih baik, hanya saja teks naskah mulai sulit dibaca karena tintanya sudah mulai mengalami iron gal atau kertasnya dirusak/dimakan oleh zat yang ada pada tinta. Naskah ini telah dijilid dengan menggunakan benang. Setelah diterawang, terlihat watermark pada bahan naskah namun tulisan atau kode kertasnya tidak terbaca dengan jelas. Terdapat garis tebal dan tipis serta garis panduan pada naskah yang terdiri dari 19 kuras ini. Melihat jumlah halamannya, naskah ini tidak cukup tebal karena hanya terdiri dari 104 lembar atau 208 halaman. Meskipun demikian, justru jumlah baris teks naskahnya paling banyak di antara naskah yang terdapat di Batu Baraia, yaitu 27 per halaman. Ukuran naskah ini cukup besar yaitu 32 x 18,5 cm dengan ukuran teks 21,5 x 10,5 cm. Tidak terdapat penomoran pada setiap halaman naskah, juga tidak terdapat kata alihan sebagai tanda sambungan halaman atau pengganti nomor halamannya. Teks naskah menggunakan aksara Arab, bahasanya menggunakan Arab Melayu, dan jenis khat yang dipilih pengarangnya berbentuk naskhi. Teks naskah yang membahas tentang kaedah bahasa Arab atau ilmu nahwu ini menggunakan tinta berwarna hitam, sedangkan untuk rubrikasi atau penekanan pada pokok-pokok yang dibahas menggunakan tinta berwarna ungu. Hanya ditemukan 2 halaman kosong pada lembaran awal naskah. Informasi penting lainnya yang tidak ditemukan adalah kolofon pada naskah.

Isi Ringkas:

Secara garis besar, naskah ini berisi tentang syarah terhadap satu kitab Nahwu atau kaedah bahasa Arab, antara lain: penjelasan di seputar fail, huruf, isim, jumlah dan berbagai hal terkait lainnya. Hanya saja, beberapa teks sulit dibaca. di samping karena kertas (di bagian tengah) yang sudah bolong-bolong, juga karena tintanya sudah mulai mengalami iron gal. Mengenai judul dan pengarang kitab tersebut tidak dapat diidentifikasi lagi, sebab halaman depan dan belakang naskah hilang dari penjilidan.