LKK_PDG2013_PSM46

JALAN MA‘RIFAH

 

LKK_Padang2013_PSM46

Bhs. Melayu

Aks. Jawi

Prosa

TS

14hal/19 baris/hal

16,5 x 21cm

Kertas Eropa

 

          Naskah ini berisi dua teks dalam satu naskah. Tidak disebutkan secara eksplisit judul naskah, namun setelah melihat isinya berisi tentang mengenal Allah. Maka kemudian diberilah judl Jalan Ma‘rifah. Pengarang naskah ini adalah Syekh Yusuf Misri. Penyimpan naskah ini adalah Suaka Luhung Naskah (SULUAH) di Pandang, Sumatera Barat. Naskah ini berasal dari salah satu Kabupaten di Sumatera Barat, yaitu Pasaman, daerah paling barat dari ranah Minang. Naskah ini lengkap dari halaman awal samai halaman akhir. Namun, tidak diketemukan tahun dan penjel;asan yang dapat dirujuk perihal kapan naskah tersebut ditulis. Alas tulis naskah ini adalah kertas Eropa. Tidak ditemukan watermark dan dan countermark garis halus dan kasar di dalamnya. Naskah ini tidak ada penopmoran pada setiap halamannya, tetapi memiliki kata alihan. Begitu juga tentang ilmunasi dan ilustrasi, syarah, scholia tidak didapatkan dalam naskah ini. Dalam penulisan naskah dipakai tinta berwarna hitam dan tidak ada rubrikasi di dalamnya.

          Secara keseluruhan, kondisi dan fisik naskah baik, dan teksnya masih dapat dibaca secara baik. Naskah ini tidak memiliki sampul dan dijilid dengan benang.

          Naskah ini berisi tentang tatacara mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Jalan untuk mengenal Allah Swt., adalah dengan mengenal diri sendiri dari setiap manusia.

          Kutipan awal teks pertama naskah berbunyi: al-¥amdu li-ll±hi rabbi al-‘±lam³n  was-salatu was-salamu ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa sahbihi ajma’in…. Sedangkan bunyi teks naskah kedua adalah al-hamdu li-llahi wahdah was-salatu was-salamu ala man la nabiyya ba’dah….

          Kutipan akhir teks pertama berbunyi: …menjalankan akan ilmu tanaffus maka engkau hisap.Dan akhir kalimat pada teks yang kedua berbunyi: …ini sejarah awliyaullah pertamanya turun kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam daripada Nabi Muhammad turun kepada baginda Ali, daripada baginda Ali kepada Syekh Abdul Qadir rahmatullah alaih karena ilmu.  (MP)