LKK_NTB2014_FTD06

MONYEH

 

LKK_NTB2014_FTD06

Bhs. Jawa Madya/sasak

Aks. Jejawan

Prosa

TS

254hal/122 lempir/4baris/hal

28 x 3  cm

Daun Lontar

 

TASAWUF

Pemilik naskah adalah Fitriadi, tinggal di Lombok Barat, NTB. Penulis naskah adalah Jro Mihram sekitar tahun 1833. Tidak diketahui kapan naskah ini disalin, juga tempat penulisan naskah ini.Kondisi naskah baik dan lengkap di tulis menggunakan teknik gores di atas daun lontar.ditengkep atau diikat dengan tali dan di ujungnya diikatkan koin sebagai penguat tangkepan.

Nakah Jro Mihram yang menceritakan kehidupan delapn putri raja Indrapantida yang irihati kepada saudaranya yang sulung paling cantik, yang sabar menerima perlakuan saudaranya. Karena kesabarannya Allah melihkannya suami yang baik dari putra raja, yang menyamar sebagai Monyeh/monyet yaitu Raden Witarasari, kemudian mereka menjadi keluarga yang bahagia.

Takepan Monyeh ini merupakan karya sastra Sasak yang berasal dari desa Pancor. Masyarakat sekitar Pancor biasa menyebutnya dengan Memonyeh.  Naskah Lontar khususnya takepan Monyeh berisi ajaran akhlak, cerita, dan falsafah yang akan berdampak pada kepribadian masyarakat sekitar yang bisa dikatakan sopan dan ramah.
Naskah ini beraksara Jawa kuno, Jawa Bali, dan Sasak atau Jejawan. Naskah ini tidak semua orang dapat  membacanya dengan baik dan tidak dibacakan pada sembarang tempat. Masyarakat sekitar biasanya membaca naskah lontar pada saat acara tertentu, seperti khitanan, ngurisang atau tradisi potong rambut pada  anak balita dan pernikahan.