LKK_LOMBOK2016_HLS001

MARKUM

 

LKK_LOMBOK2016_HLS001

Bhs. Jawa

Aks. Jawa Kuno

Prosa

Fikih

60hal/6 baris/hal

12x3cm

Lontar

 

Naskah ini berjudul Markum. Pengarang dan tahun penyimpanannya tidak diketahui. Asal naskah dari Rembitan, Lombok Tengah. Pemilik naskah adalah Haji Lalu Sedek. Naskah ini berjenis alas Lontar. Kondisi fisik baik dan masih dapat dibaca secara keseluruhan. Penjilidannya dalam bentuk takep. Bahan naskah adalah Lontar dan kayu. Jumlah lembar naskah ini 30 lempir, jumlah halaman 60 halaman, jumlah baris per halaman 6 baris, ukuran naskah 12cmX3cm, dan ukuran teks naskah 9cmX2,5cm. Tidak ditemukan penomoran halaman dan kata alihan dalam naskah ini. Penulisan teks naskah dengan menggunakan huruf Jejawan, berbahasa Jawa Madya. Jenis tulisan adalah khat Toreh, sementara warna tulisan adalah hitam. Tidak terdapat halaman kosong dalam naskah ini.

 

Teks pertama berbunyiBismilahirahmanirahim. Puh dangdang Sang hyang widi luih, kang lampah mapak muslaniye, tan pamutus tan panermbak, winarane tan pamutus, tan patu, tan pahurawe winarne huni. Ngadika hing dawekye, nulih lan ilmu, tan kisah lan hayat, aksarane swara tunggal....”

Teks akhir berbunyi:jatining jagat. Kang hangadat asal radita pisangka nurun, .... Reko dede hapi rahgane, dudu hapi hing num, dede hupi gunu.... Sawa ngalip muliya, .... (tidak terbaca kabur)

 

Isi teksnya membicarakan tentang makna salat, hakekat, roh hilapi, dan hakekat dari pada Syahadat. Diuraikan juga tentang alam yang terdapat dalam diri manusia seperti: alam pu’at adalah jantung, alam Jamal adalah kepala, alam kudus adalah pada ubun-ubun dan seterusnya. Dan pembicaraan antara lain;

  • Menguraikan tentang kematian, yaitu bila sudah meninggal maka yang dibawa hanya tiga hal (terus menerus menambah pahala baginya) yaitu; amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang soleh.
  • Menguraikan tentang sedekah, yang melaksanakan  sedekah harus dengan ikhlas, bila bersedekah dengan maksud tertentu maka tidak ada gunanya (batal)
  • Menguraikan tentang mendidik anak dalam melaksanakan ibadah seperti salat (sembahyang), dan lain-lain.

Menguraikan tentang anjuran untuk menuntut ilmu karena dengan ilmu yang bermanfaat akan menjadi bekal kelak di akhirat, dan hidayah yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.