LKK_KUDUS2017_SAN009

[PRIMBON SALAT DAN DOA]

 

LKK_KUDUS2017_SAN009

Bhs. Jawa

Aks. Pegon

Prosa

FK

256 hal/11baris/hal

17 x 11 cm

16 x8 cm

Kertas Dluwang

 

Naskah ini tidak memiliki judul, namun dari isinya dapat dibaca bahwa naskah ini merupakan naskah yang berisi primbon yang berhubungan dengan salat dan doa, sehingga pendeskripsi memberi judul naskah ini dengan Primbon Salat dan Doa. Naskah yang ditulis dengan bahasa Jawa dan aksara Pegon ini, merupakan koleksi dari Santi Chasiati Nisa yang berdomisi di Kudus. Naskah ini diperoleh dari guru tarikatnya di wilayah Pati. Naskah ini masih digunakan oleh pemiliknya untuk amalan sehari-hari. Pengarang naskah  adalahHaji Umar pada tahun 1908, namun tidak diketahui nama penyalinnya. Naskah ditulis di atas kertas Dluwang.

 

Naskah ini lengkap dan memiliki sampul. Namun tidak memiliki nomor halaman.Tidak terdapat halaman kosong dalam naskah ini. Terdapat Kata alihan di dalam naskah namun kolofon tidak ditemukan dalam teks. Iluminasi serta ilustrasi yang berhubungan dengan teks tidak ditemukan. Naskah ini dijilid dengan benang. Kertas sudah berwarna kuning namun masih bagus dan dapat dibaca dengan jelas isinya. Naskah ditulis dengan khat naskhi dengan tinta warna hitam. Teksnya masih terbaca dengan baik.

 

Naskah ini mengajarkan tentang rukun Islam yang menkankan bahwa syahadah menjadi salah satu syarat seseorang untuk masuk Islam. Selanjutnya isi naskah berisi tentang bab thaharah, tentang pelaksanaan salat wajib, dan salat sunah. Pada bab berikutnya diuraikan tentang tata cara mengurus jenazah mulai memandikan, mengkafani, dan menguburkan. Pada akhir teks dijelaskan do’a dan zikir setelah shalat.  Bab terakhir dijelaskan tentang penyakit hati yang merupakan inti ajaran tasawuf dengan melakukan latihan seperti puasa. 

 

Kutipan awal :

“Sahadat kang diamalaken saben dino asyhadu allā ilāha illallāh wa asyhadu anna Muḥammadan rasūlullāh ”

Artinya: “ Kalimat Syahadat yang diamalakan tiap hari saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah“

 

Kutipan akhir :

“ Surat Innā Anjalnāhu iku faidahi dadi slamet saking sekabehane puncoboyo.”

Artinya : “Surat Inna Anzalnahu (Surat al-Qodr) Mempunyai kasiat memberi keselamatan dari semua malapetaka.”