LKK_KUDUS2017_MHN020

MINHAJUL QAWWIM II

 

LKK_KUDUS2017_MHN020

Bhs. Arab

Aks. Arab

Prosa

FK

564hal/19baris/hal

32 x 20 cm

22 x 10 cm

Kertas Eropa

 

Naskah ini berjudul Minhajul Qawwim. Karena naskah ini ditemukan variannya yang lain pada pemilik yang sama, yaitu Gus Mahin, maka diberi judul Minhajul Qawwim II. Judul ditemukan dalam kolofon yang terletak pada halaman paling akhir untuk teks ini. Terdapat perbedaan naskah ini dengan naskah Minhajul Qawwim I, yaitu naskah ini memiliki banyak syarah yang merupakan tambahan keterangan dan pembahasan isi teks dan ditulis di pinggir teks. Terdapat kata pengantar sebelum memulia teks utama, dan penentuan rubrikasi juga berbeda dengan teks naskah Minhajul Qawwim I.

 

Naskah yang ditulis dengan bahasa dan aksara Arab ini, merupakan koleksi dari Gus Mahin, salah satu pimpinan pondok pesantren al-Yasir, berdomisili di Jekulo, Kudus. Naskah ini diperoleh dari warisan keluarganya yang diberikan secara turun menurun. Tidak diketahui nama pengarang dan penyalinnya. Naskah ini dilapisi kertas Dluwang sebelum teks dimulai, sedangkan teksnya ditulis di atas kertas Eropa dengan garis halus dan kasar serta watermark Mahkota.

 

Naskah ini memiliki sampul. Nomor halaman tidak ditulis.Tidak terdapat halaman kosong dalam naskah ini. Kata alihan dan kolofon ditemukan dalam teks. Iluminasi serta ilustrasi yang berhubungan dengan teks tidak ditemukan. Naskah ini dijilid dengan benang. Kertas sudah berwarna kuning dan sudah mulai berlubang. Naskah ditulis dengan khat naskhi dengan tinta warna hitam dan merah untuk rubrikasi. Teksnya masih terbaca dengan baik.

Terdapat dua teks dalam naskah ini, teks yang terdapat pada halaman paling awal yang berisi pengantar sebelum memulai membaca kitab ini yang dimulai dengan bismillah dan teks kedua adalah teks utama.

 

Adapun isi teks utama dalam naskah ini berisikan tentang penjelasan Fikih, di antaranya adalah pembahasan maslaah taharah, siwak, jenis air, fardhu dan sunnah wudu. Selain itu, dijelaskan juga hal-hal yang makruh dalam salat. Selanjutnya pembahasan diikuti oleh pelaksanaan sujud sahwi dan tilawah yang disunnahkan, beserta salat-salat sunah.

 

Kutipan awal :

Bismillāhirrahmānirrahāmi Alhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn hamdan yuwāfī ni‘amahū wayukāfi‘u mazīdah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang mewakili syukur atas ni’mat-Nya dan kebaikan-Nya yang bertambah-tambah.”

 

Kutipan akhir :

Gafarallāhu lanā wa liabawainā wa li ikhwāninā ażżukūri wa al-una.

Artinya: “Semoga Allah mengampuni kita, kedua orang tua kita dan saudara-saudari kita. ”