LKK_CRB2017_MST011

JAKA MENYAWAK

 

LKK_CRB2017_MST011

Bahasa Jawa

Aksara Carakan

Prosa

SASTRA RELIGI

150 hal/15 baris/hal

21 x 17 cm naskah

17 x 15 cm teks

Bergaris

 

Pengarang dan penyalin naskah tidak disebut dalam teks naskah, juga tidak ditemukan keterangan tahun penulisan dan penyalinannya, tidak ada kolofonnya. Naskah ini disimpan oleh Bapak Marsita S Adikusuma beralamat di Desa Ujunggebang Kecamaan. Susukan Kabupaten Cirebon, naskah diperoleh dari warisan orang tuanya Bapak Margi Marsadi.

Kondisi naskah agak rusak, kertas yang digunakan sebagai alas naskah adalah kertas bergaris, sampulnya sudah lepas, dijahit benang, ada beberapa halaman yang sudah robek dan rapuh, ada 4 kuras yang masing-masingnya 20 lembar, juga ada beberapa halaman yang hilang.

Teks ditulis dengan aksara Jawa/carakan dalam bahasa Jawa dengan tinta warna biru, ada beberapa rubrikasi berupa huruf yang dipilin untuk setiap pergantian tema atau bait.

 

Isi ringkas naskah :

Naskah ini menceritakan seorang putra mahkota yang bernama Jaka Menyawak. Awalnya ia bernama Jaka Pekik, putra dari seorang raja yang sudah sepuh. Sang Raja mengharapkan agar Jaka Pekik menggantikan dirinya naik takhta, namun Jaka Pekik menolaknya karena ia merasa belum siap. Sang Ayah/Raja marah dan mengutuknya menjadi seekor menyawak (biawak). Setelah itu, Sang Raja mengusirnya dari kertaon. Jaka Menyawak pergi dari keraton untuk mempelajari berbagai ilmu yg dibutuhkan dalam mengelola kerajaan.

 

Kutipan awal :

hisun mimiti muji, hanyebut namaneng sukma, kang murahing ......, tur kang kang hasih hing ngakerat, kang piinuji tan pegat, kang meksa hing nglam miku, kang ngasih nabi mukhamad..(aku mulai dengan memuji, menyebut nama Yang Sukma (Allah), Yang Maha Pengasiih [kepada semua makhluk-Nya di dunia], Yang Maha Penyayang di akhirat, Yang Terpuji tak pernah putus, Yang Memaksa seluruh alam, Yang Pengasih kepada Nabi Muhammmad)

 

Kutipan akhir :

mulane wong meteng holih sawulan...........dongane, lan ngaturanne hing nabi ......benginipun wastani, si candra rasa, yen.......candra haraning wa...(karenanya ibu hamil satu bulan [teks rusak] doanya, dan menghaturkan kepada nabi [teks rusak] pada malam harinya diberinama Candra Rasa, jika [teks rusak] Candra namanya [teks rusak])  (ALF)